Sebagai
olahraga paling digemari di dunia, sepak bola akan terus melakukan
revolusi. Kepuasan pelakunya, baik pemain, perangkat pertandingan hingga
penonton adalah tujuan dari revolusi tersebut. Namun diakui atau
tidak, revolusi yang dilakukan sepak bola lebih didasari karena ketidak
puasan hingga dianggap dibutuhkannya sebuah teknologi. Sayangnya
dilibatkannya teknologi dalam sepak bola melahirkan pro dan kontra.
Seperti teknolgi yang akan dirangkum unikgaul.com di bawah ini :
1. Bola CTRUS Dilengkapi Kamera



Kontoversi
tidak disahkannya gol Frank Lampard ke gawang Jerman pada Piala Dunia
2010 melatarbelakangi lahirnya bola pintar yang dinamai
CTRUS.Berulangkali Federasi Sepak Bola Dunia atau FIFA mengungkapkan
keinginannya untuk meminimalisasi kontroversi dari keputusan wasit di
lapangan seperti yang terjadi pada gol Lampard. Walaupun FIFA juga
mengakui kontroversi wasit merupakan hal yang manusiawi karena segala
keterbatasan dari manusia.
Hingga
akhirnya ditemukannya CTRUS, bola yang dilengkapi kamera di dalamnya
sehingga bisa mengirimkan sinyal pada perangkat khusus yang dikenakan
wasit, kalau telah terjadi gol.Namun beberapa pelaku sepak bola, menolak
teknologi seperti itu dilibatkan dalam sepak bola, karena bisa merusak
keindahan dan sifat alaminya. Tapi FIFA berencana akan menggunakan
revolusi teknologi terbaru ini di beberapa turnamen, sekaligus sebagai
bola masa depan.
2.Jam Referee Third Eye


Semua
pasti sependapat keakuratan dan ketepatan dari wasit dalam mengambil
sebuah keputusan mendapat porsi penting dalam pertandingan sepak bola.
Namun karena wasit adalah manusia dengan segala keterbatasannya,
kontroversi keputusan kurang tepat pun sering terjadi, seperti masalah
offside atau pelanggaran.
Untuk
membantu meminimalisasi keputusan kurang tepat itulah, seorang
desainer, bernama Andy Kurovets, mendesain jam khusus untuk wasit sepak
bola yang diberi nama Referree Third Eye, dilengkapi bluetooth,
sehingga asisten wasit hingga wasit cadangan bisa langsung mengirim
sinyal jika sebenarnya telah terjadi offside, pelanggaran atau
seharusnya penalti. Bahkan wasit utama bisa melihat kejadian sebenarnya
di layar. Jika lampu berwarna merah berarti telah terjadi pelanggaran,
sedangkan lampu hijau tidak terjadi pelanggaran, sehingga wasit bisa
langsung membuat keputusan secara objektif.
3. Plester Kinesio


Nama
Gareth Bale semakin menjulang di Liga Inggris berkat permainannya yang
luar biasa. Terutama kecepatan pemain asal Wales ini selalu melesat
sambil membawa bola. Ternyata kebugaran Bale dibantu sebuah teknologi
plester kesehatan untuk pengobatan otot agar bisa bekerja lebih maksimal
yang dinamai Kinesio. Lihat saja saat Bale berlaga, kinesio akan
selalu menempel di kakinya.
Walaupun
sebenarnya Kinesio yang ditemukan dokter asal Jepang, Kenzo Kase pada
tahun 1970 dan sudah dipakai olahragawan profesional sebelumnya, namun
di tangan pesepakbola lah, kinesio semakin dikenal. Plester ini sangat
fleksibel dan bisa dipakai di bagian tubuh manapun, tanpa menghambat
gerak. Permukaan plester ini bersisik seperti kulit ular dan bisa
mengangkat kulit dan memperbaiki sirkulasi darah. Bahkan meningkatkan
tenaga dengan cara mengurangi energi yang hilang pada saat otot
bergerak. Seperti melesatnya pergerakan Bale.
4. Armour Bite Mouthpiece (Pelindung Gigi)

Seperti
halnya plester kinesio, untuk melahirkan performa maksimal
olahragawan, terutama pesepakbola terus dikembangkan. Terutama untuk
memperlebar aliran nafas agar jumlah zat yang membuat fungsi paru-paru
meningkat. Salah satunya Armour Bite Mouthpiece. Pelindung gigi bisa
meningkatkan kuantitas udara yang masuk ke dalam tubuh penggunanya.
Armour bite mouthpiece pas dengan bentuk deretan gigi bawah sehingga
membantu mempertahankan kerenggangan optimal antara deretan gigi dan
mencegah kecenderungan mengatupkan rahang saat berolahraga, sehingga
jalan udara terbuka, produksi asam laktatberkurang
25% dalam latihan selama 30 menit dan kekuatan meningkat hingga 20%.
Presiden Armour Bite, Eric Solem mengatakan alat ini akan meningkatkan
reaksi sementara level kortisol, hormon yang memicu stres dan kelelahan
akan menurun.
5. Plester dan Krim Dada

Anda
pasti tidak akan pernah lupa dengan style dari mantan striker
Liverpool, Robbie Fowler yang selalu mengenakan sported plester di
hidungnya. Ternyata plester tersebut bukan hanya untuk tampil gaya,
melainkan dirancang untuk menahan lubang hidung terbuka lebih lebar,
sehingga pernafasan melalui hidung menjadi lebih mudah. Produk serupa
dikemas dalam bentuk berbeda, yakni berbentuk krim yang dioleskan di
dada. Fungsinya mempermudah pernafasan saat berolahraga, seperti yang
biasa dilakukan Patrick Vieira. Hanya saja yang memakai krim dada akan
terlihat lebih jorok, lantaran seperti adanya ingus di dada pemain.
0 komentar: